CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Jumat, 01 Februari 2013

BIOGRAFI MOCHTAR LUBIS

Mochtar Lubis, pengarang cerita pendek "Kuli Kontrak" ini, lahir di Padang pada tanggal 7 Maret 1922 dari keluarga Pamong Praja. Ia adalah seorang sastrawan, wartawan, pelukis, pembuat keramik, penanam anggrek dan penerbit.

Cerita pendek "Kuli Kontrak" pertama kali disiarkan di majalah Siasat Baru, No.650, Tahun XIII, 25 November 1959. HB Jassin menggolongkannya sebagai sastrawan Angkatan 45.

Sejak jaman Jepang, Mochtar Lubis telah mulai aktif di bidang pers. Di zaman revolusi, sebagai anak muda Mochtar menghapi dua pilihan: masuk militer atau menjadi wartawan. Dia mengambil pilihan yang kedua. Koran yang didirikan dan dipimpinnya, Indonesia Raya dibrendel oleh Orde Lama maupun Orde Baru, sehingga ia terpaksa meringkuk dalam tahanan.

Mochtar Lubis meliput Perang Korea (1951), dan disamping laporan jurnalistik yang ditulisnya mengenai perang itu (Catatan dari Korea, 1952), beberapa cerpen lahir pula sebagai hasil pengalamannya di medan pertempuran itu. Buku Jurnalistiknya yang lain adalah Berkelanan di Asia Tenggara.

Kecintaannya pada bunga anggrek, hutan dan pegunungan berasal dari masa kanak-kanaknya dan pendidikan yang ditempuhnya di Perguruan Kehutanan yang terkenal mendidik siswanya bersikap mandiri dan cinta alam lingkungan.

Novelnya Jalan Tak Ada Ujung yang mendapat hadiah Badan Musyawarah Kebudayaan Nasional (BMKN) telah diterjemahkan ke beberapa bahasa asing, dan Senja di Jakarta lebih dulu terbit dalam bahasa Inggris sebelum diterbitkan dalam bahasa aslinya. Harimau! Harimau! (1975), yang menggambarkan alam lingkungan dengan teliti, memenangkan hadiah Yayasan Buku Utama dan dicetak ulang berkali-kali.

Sejak pertengahan 1966 dia Pemimpin Umum majalah sastra Horison, anggauta (sejak 1968) dan ketua Akademi Jakarta-sebuah organisasi kebudayawan senior Indonesia. Ceramahnya (di TIM, 7 April 1977) yang sangat kritis tentang prilaku manusia Indonesia berjudul Manusia Indonesia, mendapat sambutan luas dan diterbitkan oleh Yayasan Idayu.

Sastrawan ini pernah terpilih jadi presiden Press Foundation of Asia, anggauta dewan pimpinan International Press Institute, anggauta Komisi UNESCO yang merancang Orde Komunikasi Internasional yang baru, dll.

Mochtar sering memberikan prasaran atau kertas kerja dalam pertemuan internasional. Sebagai penghargaan terhadap pencapaiannya di bidang sastra dan kewartawanan dia penerima pertama hadiah Ramon Magaaysay dari Filipina (1958, sebesar $ 5.000) dan hadiah sastra Chairil Anwar dari Dewan Kesenaian Jakarta (1993, Rp 25 juta).

Karya sastra lainnya adalah Perempuan (hadiah sastra BNKN 1956), Tak Ada Esok (1951), Tanah Gersang (1966) serta Maut dan Cinta (1977). Mochtar juga menulis buku cerita anak-anak, antara lain Kisah Judar Bersaudara, Penyamun dalam Rimba dan Sinbad, Pelaut Bagdad.

0 komentar:

Posting Komentar